Kalimat Ambigu (Bermakna Ganda)
- Istri pegawai yang gemuk itu berasal dari Surabaya.
- Saya telah memiliki buku sejarah demokrasi yang baru.
- Sumbangan kedua sekolah itu telah kami terima.
Pada kalimat 1, siapakah yang gemuk, pegawai atau isteri pegawai? Kalimat itu memang mengandung dua makna:
- pertama, yang gemuk adalah pegawai; atau
- kedua. yang gemuk adalah isteri pegawai.
- pertama, bukunya yang baru;
- kedua, sejarahnya yang baru; dan
- ketiga, demokrasinya yang baru.
- pertama. ada dua kali sumbangan yang diberikan oleh sekolah itu; atau
- kedua. ada dua sekolah yang menyumbang.
- Jika yang gemuk adalah isteri pegawai, maka dapat ditulis sbb.: Istri-pegawai yang gemuk itu berasal dari Surabaya. Penggunaan tanda hubung (-) dapat memperjelas bahwa kedua kata itu (isteri dan pegawai) merupakan satu kesatuan, sehingga kalimat itu bermakna yang gemuk adalah istri pegawai. Atau dapat pula dirumuskan sbb.: Pegawai yang isterinya gemuk itu berasal dari Surabaya.
- Jika yang gemuk adalah pegawainya, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: Pegawai yang gemuk itu istrinya dari Surabaya.
- Jika yang baru adalah bukunya, ditulis sbb.: Saya telah memiliki buku-sejarah-demokrasi yang baru, atau Saya telah memiliki buku baru tentang sejarah demokrasi.
- Jika yang baru adalah sejarahnya, ditulis sbb.: Saya telah memiliki buku tentang sejarah-demokrasi yang baru.
- Jika yang baru adalah demokrasinya, ditulis sbb.: Saya telah memiliki buku sejarah tentang demokrasi yang baru.
- Jika yang dimaksud ada dua kali sumbangan, ditulis sbb.: Sumbangan yang kedua sekolah itu telah kami terima.
- Jika yang maksud ada dua sekolah yang menyumbang, ditulis sbb.: Sumbangan kedua-sekolah itu telah kami terima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar