VIVAbola – Andre Villas-Boas resmi dipecat. Tepatnya
pada Minggu, 4 Maret 2012. Situs resmi Chelsea, www.chelseafc.com
mengumumkan pemecatan AVB kepada para supporter The Blues. Tanggapan
dari mereka pun beragam.
Ada yang senang karena ia dianggap tidak bisa memberikan perubahan
untuk Chelsea. Ada pula yang menyayangkan kenapa pemilik klub, Roman
Abramovich terlalu mudah memecat seorang pelatih.
Sejak Abramovich resmi menjadi pemilik klub, ia sudah memecat
setidaknya 7 manajer dalam 9 tahun terakhir. Masalahnya hanya satu,
Abramovich selalu ingin menghasilkan prestasi dengan instan. Padahal,
tidak mudah untuk membangun sebuah tim dalam waktu yang singkat.
Hal ini juga diutarakan oleh pelatih kepala tim futsal Chelsea
Indonesia Supporters Club (CISC), Doni Zola. Ia tidak mengira jika
Abramovich akan berani memecat AVB mengingat tidak ada calon yang
mumpuni. Guus Hiddink yang difavoritkan sudah resmi melatih klub Rusia
Anzhi Makhachkala sejak 17 Februari 2012.
“Tidak ada yang pantas
menjadi manajer Chelsea (saat ini) kecuali Guus Hiddink. Dia mempunyai
karisma yang membuat semua pemain mengikuti semua perintahnya,” kata
Doni kepada VIVAbola, 4 Maret 2012.
Doni tidak menyalahkan AVB
atas hasil buruk yang dihasilkan Chelsea musim ini. “AVB adalah pelatih
hebat tapi dia masih minim pengalaman. Dan yang disayangkan, karakternya
tidak sekuat Jose Mourinho. Cara pendekatan Villas-Boas tidak seperti
Mourinho.”
Memang, semasa kepelatihan Mourinho. Pemain-pemain
senior yang sekarang dianggap sebagai biang pemecatan AVB justru sangat
mendukung Mourinho.
Menurut Doni, salah satu penyebab utama AVB
adalah usia. Usianya baru 34 tahun. Hanya lebih tua setahun dari Didier
Drogba dan Frank Lampard. Bahkan, kiper ketiga Chelsea, Hilario usianya
lebih tua dari AVB. Ia juga menyatakan jika Villas-Boas tidak bisa
mengatur pemain senior layaknya Mourinho.
Meski begitu, Doni
tidak menyalahkan pemain senior. Berkat mereka Chelsea bisa meraih
double winners di 2010. Hanya saja kali ini permainan pemain senior
tidak sebagus dulu. Masa mereka tampaknya sudah mau habis.
Sama
seperti Doni, Sekjen CISC, Malvino Mambu juga kaget dengan pemecatan AVB
yang dinilainya sudah ‘terlambat’. “Kalau Abramovich memang mau pecat
AVB, seharusnya dari awal, karena sekarang musim 2011-2012 sudah mau
berakhir.” ujar pria yang akrab dipanggil Vino ini kepada VIVAbola.
“Jadi
manajer di Chelsea itu susah. Setidaknya mereka harus mendapatkan satu
piala di setiap musim. Target Roman terlalu tinggi untuk standar Premier
League saat ini. Lihat saja Carlo Ancelotti, ia membantu mendapatkan
Double Winners di musim pertamanya. Kemudian, musim berikutnya ia tidak
mendapatkan apa-apa. Dan hasilnya, ia juga dipecat oleh Abramovich.”
Meski
begitu mereka memaklumi ‘kebiasaan’ Abramovich. “Bagaimanapun juga, ia
adalah pemilik Chelsea. Pemilik klub yang kami cintai. Kami tidak bisa
membencinya. Ia sudah memberikan segalanya untuk Chelsea sejak 2003,”
tambah Vino.
Terakhir, mereka berharap siapapun manajer Chelsea.
Ia bisa memberikan perubahan untuk klub yang berbasis di London Barat
tersebut. “Siapapun manajernya, mudah-mudahan ia bisa memberikan hasil
yang baik untuk klub. Kami sudah belajar untuk mencintai klub dan bukan
individu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar